Suasana Saat Zoom Meeting

Esaunggul.ac.id, Hal-hal yang berkaitan dengan literasi masih menjadi perhatian penting di Indonesia. Penguatan terhadap literasi, khususnya di sekolah masih terus digalakkan guna mengembangkan karakter siswa.

Untuk itu Dosen Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP) Universitas Esa Unggul (UEU), Khusnul Fatonah, M.Pd. melaksanakan diskusi daring (webinar) bekerjasama dengan Asean Lecturer Community (ALC) dalam rangka menyebarluaskan informasi tentang pentingnya literasi dan Sebagai bentuk pengabdian kepada masyarakat.

Khusnul mengatakan literasi yang sangat berkaitan dengan pembentukan karakter sangat penting digalakkan kepada seluruh lapisan.  Karakter yang diinginkan tak lepas dari nilai-nilai pendidikan karakter yang selama ini sering digaungkan pemerintah, praktisi pendidikan, atau para akademisi, yakni religius, jujur, toleransi, disiplin, kerja keras, kreatif, mandiri, demokratis, rasa ingin tahu, semangat kebangsaan, cinta tanah air, menghargai prestasi, bersahabat/ komunikatif, cinta damai, gemar membaca, peduli lingkungan, peduli sosial, dan tanggung jawab.

Dalam presentasinya yang berjudul “Literasi Sastra dalam Pengembangan Karakter Siswa”, Khusnul menjelaskan bahwa pengembangan karakter siswa dapat diasah, salah satunya melalui kegiatan literasi sastra.

“Hal ini diperkuat oleh Wurianto (2017) yang memaknai literasi sastra sebagai suatu jalan untuk menuju perubahan dan peningkatan literasi masyarakat melalui karya sastra dan keterampilan berbahasa. Dengan kata lain, ada hubungan yang sangat signifikan antara sastra, literasi, dan karakter,” ucapnya.

Khusnul juga menambahkan bahwa literasi sastra berperan penting dalam pengembangan karakter siswa. Anak-anak yang menyukai sastra secara otomatis akan berkembang literasinya bersamaan dengan berkembangnya bahasa dan karakter.

“Melalui sastra, siswa akan memahami hal-hal yang baik dan tidak baik untuk dilakukan dari perilaku tokoh-tokoh yang tergambar dalam cerita. Jika pemahaman seperti ini terbangun sejak awal, mereka akan tumbuh menjadi seseorang yang berkepribadian luhur sesuai dengan karakter bangsa Indonesia,” ucapnya.

Selain itu, Khusnul menlanjutkan disadari atau tidak, anak-anak yang terlibat dalam praktik literasi sastra merupakan anak-anak yang beruntung. Alasannya adalah mereka sudah berinteraksi dengan bahasa Indonesia yang mendekati standar sejak dini. Jika hal ini dilakukan secara konsisten, kegiatan ini akan menjadi praktik kehidupan modern yang sehat dan maju.

Dirinya pun berharap Hasil dari webinar ini akan membuat para guru atau pendidik dapat mendekatkan siswa dengan praktik literasi sastra. Guru atau pendidik merupakan kunci agar para siswa mau menghargai dan mencintai sastra. Guru harus senang membaca sastra. Dengan menyenangi sastra, guru akan mampu mengenalkan siswa pada berbagai jenis karya sastra termasuk mengapresiasinya. Dengan demikian, siswa akan merasakan manfaat, kesenangan, serta mendapatkan pengetahuan dari praktik tersebut.

“Di sisi lain, guru juga perlu memudahkan siswa untuk mengakses beragam bahan bacaan sastra. Kecanggihan teknologi saat ini seyogyanya dapat dimanfaatkan secara maksimal untuk menggali sebanyak mungkin informasi berkenaan dengan perkembangan sastra Indonesia saat ini,” ucapnya.

Dirinya pun mengungkapkan pada tahap yang lebih tinggi, guru dapat melatih para siswa untuk menganalisis dan menginterpretasi karya sastra tertentu. Di sini akan terlihat bagaimana siswa berpikir kritis. Siswa yang memiliki pemahaman literasi tinggi akan terlihat dari kemampuannya menalar suatu informasi, memahami, serta mengaplikasikannya sesuai dengan isi informasi yang ia pahami.

“Berbekal pada hal-hal tersebut, selanjutnya siswa akan mudah untuk mempraktikkan atau membuat contoh karya sastra. Hal terpenting dari semua itu adalah siswa mampu mengaktualisasikan nilai-nilai dalam karya sastra di kehidupan sehari-hari. Dengan kata lain, selain berkontribusi untuk membentuk pemikiran kritis dan literasi tingkat tinggi, literasi sastra juga dapat membangun karakter siswa menjadi lebih baik,” tutupnya.