Dokumentasi Kegiatan Bersama

Esaunggul.ac.id, Program Studi Pendidikan Bahasa Inggris dan Program Studi Guru SD, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Esa Unggul menyelenggarakan program pengabdian kepada masyarakat bersama guru-guru SMA yang tergabung dalam Musyarawah Guru Mata Pelajaran Bahasa Inggris wilayah Jakarta pada hari Selasa, 21 Juni 2022. Guru-guru tersebut berasal dari sekolah-sekolah negeri dan swasta di DKI Jakarta.

Noni Agustina salah satu dosen dan pembicara dalam Pengabdian Masyarakat ini menjelaskan  Program pengabdian kepada masyarakat ini mengusung topik penilaian berpikir kritis dalam pembelajaran bahasa Inggris karena berpikir kritis merupakan salah satu keterampilan abad 21 yang harus dimiliki oleh peserta didik. Berpikir kritis dapat diintegrasikan dalam pembelajaran bahasa Inggris melalui pertanyaan.

“Pertanyaan merupakan salah satu strategi yang efektif untuk memfasilitasi siswa berpikir kritis. Pertanyaan yang diajukan memiliki karakteristik tertentu.  Terdapat beberapa pertanyaan yang merangsang siswa untuk berpikir kritis yaitu pertanyaan yang meminta siswa untuk mengklarifikasi, memberikan asumsi, memaparkan alasan dan bukti, menjelaskan sudut pandang atau perspektif, memberikan alternatif, konsekuensi atau implikasi, memprediksi, memaparkan persetujuan atau ketidaksetujuan dan menarik kesimpulan” terangnya.

Noni pun  memaparkan bahwa guru harus mampu menilai kemampuan berpikir kritis siswa. Salah satu instrumen penilaian yang digunakan adalah rubrik SOLO taksonomi. Rubrik SOLO (Structure of Observed Learning Outcome) taksonomi memiliki gambaran yang sistematis dan berjenjang untuk mendeskripsikan hasil belajar siswa. Terdapat tingkatan hasil belajar SOLO taksonomi yaitu pre-structural level (respon siswa mengabaikan pertanyaan dan tidak memiliki pemahaman,

“uni-structural level (respon siswa hanya mengandung satu aspek dan melalaikan aspek lain), multi-structural level (respon siswa yang cukup detail namun tidak mengacu pada isu penting, relational level (respon siswa memiliki hubungan dari beberapa aspek dan memiliki kompetensi untuk membandingkan, menghubungkan, menganalisis dan menjelaskan sebab akibat) dan extended abstract level (respon siswa yang melebihi dari yang diberikan, memiliki persepektif yang berbeda, memiliki komprehensi untuk mengeneralisasi, memberikan hipotesis, mengkritisi dan membuat teori),” ucapnya.

Dirinya pun mengatakan Beberapa guru berbagi pengalaman mereka dalam menilai kemampuan berpikir kritis siswa mereka. Secara umum, mereka hanya memaparkan mengenai aktivitas dalam mengembangkan berpikir kritis siswa. Selain itu, mereka mengungkapkan bahwa belum pernah menggunakan rubrik SOLO taksonomi dalam menilai kemampuan berpikir kritis siswa.

“Selanjutnya, seluruh guru melakukan simulasi untuk menilai jawaban esai siswa dengan menggunakan rubrik SOLO taksonomi. Hampir sebagian besar  dari mereka memberikan nilai yang sama dengan memaparkan deskripsinya dan hanya dua orang yang memiliki persepsi yang berbeda dalam memberikan penilaian.” tutupnya.

Guru-guru memberikan respon yang positif terhadap program pengabdian kepada masyarakat ini.  Mereka sangat antusias dan mengatakan bahwa program pengabdian kepada masyarakat dalam bentuk pelatihan ini sangat bermanfaat bagi mereka karena rubrik SOLO taksonomi sangat praktis dan jelas dalam menilai berpikir kritis siswa dalam menjawab pertanyaan terbuka.

Baca juga: Berita Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan

Kunjungi juga: Universitas Esa Unggul, Kampus Tangerang. Universitas Esa Unggul, Kampus Bekasi